Minggu, 31 Agustus 2014

Cara membedakan Common pada Seven Segment

Gue cuma sekedar share aja ya, waktu gue sempet binggung ngebedain Common pada 7 segment :-D
Berikut cara ngebedain Common anoda dan Common Katoda pada 7 segment

Common Anoda adalah penggabungan kaki-kaki anoda dari komponen-komponen. Artinya, mereka membutuhkan Arus positif
untuk dapat menjalankan fungsinya (dalam hal pulsa, saat LOW[1] ). Karena kaki negatif, berati
membutuhkan arus postif. Sehingga komponen dengan common anoda dapat dijalankan dengan tegangan 3-5 volt.
Common anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda
Jadi kalau mau ngukur atau ngetes kaki tengah seven segment common anoda di hubungin ke Vcc ya :)

Common Katoda adalah penggabungan kaki-kaki katoda dari komponen-komponen. Artinya, mereka membutuhkan Arus negatif
untuk dapat menjalankan fungsinya (dalam hal sinyal, membuat menjadi HIGH[1] ). Karena kaki-kaki yang terhubung positif,
berati membutuhkan arus negatif. Sehingga komponen dengan common katoda dapat dijalankan dengan tegangan 0-2,5 volt.
Jadi kalau mau ngukur atau ngetes kaki tengah seven segment common anoda di hubungin ke Ground ya :)
CONTOHNYA dalam LED 7 SEGMENT

LED dalam seven segment. Common anoda diberi tegangan Vcc dan seven segment dengan common anoda akan aktif pada saat diberi logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki katoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menetukan nyala LED.

Sedangkan common katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalam seven segment. Common katoda akan digroundkan sehingga seven segment dengan common katoda akan aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda dengan label a sampai h sebgai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.

Seven segment display memiliki dua type yaitu common anoda dan common katoda. Di bawah ini ditunjukkan skematik internal segment display common anoda dan common katoda.

Andaikan ingin ditampilkan angka satu (1) pada seven segment, maka led dengan label “b” dan “c” diaktifkan. Maka jika digunakan seven segment common katoda, kondisi logika pada terminal a=0, b=1, c=1, d=0, e=0, f=0, g=0 dan h=0, sedangkan terminal common dihubungkan ke ground. Kondisi logika terminal “a” sampai “h” untuk seven segment common anoda adalah komplemen dari common katoda dan terminal common dihubungkan ke Vcc.

SENSOR OPTOCOUPLER



Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis.optocoupler atau optoisolator merupakan komponen penggandeng (coupling) antara rangkaian input dengan rangkaian output yang menggunakan media cahaya (opto) sebagai penghubung. Dengan kata lain, tidak ada bagian yg konduktif antara kedua rangkaian tersebut. 

Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu  :
1. Transmiter
 Merupakan bagian yg terhubung dengan rangkaian input atau rangkaian kontrol. Pada bagian ini terdapat   sebuah LED infra merah (IR LED) yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal kepada receiver. Padatransmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.
2.Receiver
Merupakan bagian yg terhubung dengan rangkaian output atau rangkaian beban, dan berisi komponen penerima cahaya yang dipancarkan oleh transmitter. Komponen penerima cahaya ini dapat berupa photodioda atapun phototransistor. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen phototransistor. Phototransistor merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka phototransistor lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah.

Jika dilihat dari penggunaannya, optocoupler biasa digunakan untuk mengisolasi common rangkaian input dengan common rangkaian output. Sehingga supply tegangan untuk masing2 rangkaian tidak saling terbebani dan juga untuk mencegah kerusakan pada rangkaian kontrol (rangkaian input).